Rabu, 10 Juli 2013

Aksi Nando perdayai PSK high class

Aksi tipu- tipu yang dilakukan Jimmi Muliku alias Nando, terbilang unik dan rapih. Dari total 18 PSK papan atas yang berhasil dikelabuinya di sembilan lokasi dan empat kota, hampir semua bernasib sama setelah termakan bujuk rayu pria asal Manado itu.

Nando sepertinya tak begitu mengenal peribahasa sepandai-pandainya tupai melompat pasti jatuh juga. Beberapa 'lompatan' berhasil lolos namun akhirnya sang 'tupai' jatuh, setelah kencan terakhir bersama dua PSK di kawasan Jakarta Pusat, Polisi menangkapnya.

Salah satu aksi yang paling unik, ketika pelaku membawa peralatan seperti borgol dan lakban untuk mengikat korban yang sudah tak berdaya. Selain itu bak aksi di film, Nando memilih acak korban melalui sang mucikari secara berantai.

Pelaku pun menjalankan aksinya beberapa kali dengan lihai, bagaimana tidak semua korbannya mengira kalau Nando yang selalu berpenampilan dengan perhiasan emas biasa menawarkan uang belasan juta hanya dengan cinta satu malam.

Berikut 4 Aksi Nando perdayai PSK high class:

1. Pakai kalung emas
Karena memang korbannya merupakan PSK kelas wahid, Nando selalu bergaya layaknya konglomerat untuk menyamarkan aksinya. Penampilan perlente dengan beberapa kalung emas di leher agar lebih meyakinkan sang korban untuk bisa dikencani dengan tarif jutaan rupiah.

"Iya buat korbannya percaya dia suka dandan berlebihan. Suka pakai kalung emas," ujar Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Rikwanto, di kantornya.

Padahal kalung emas atau perhiasan yang dimiliki pelaku adalah palsu alias imitasi. "Itu emas yang dia pakai palsu semua," tutur Rikwanto.

2. Rekam adegan dengan korban

Untuk membungkam aksinya, pelaku biasa merekam adegan porno di kamar hotel dengan sang korban melalui handphone miliknya. Tak elak korban pun memilih melupakan perbuatan Nando, apalagi korban merupakan PSK yang notabene gadis pemuas nafsu.

Terbukti dari rentetan aksinya, hanya korban yang berada di Kelapa Gading, Jakarta Utara paling berani melapor ke kepolisian. Itu pun dengan laporan yang paling berbeda dengan korban lainnya, yaitu perampokan transaksi jual beli perhiasan.

"Pelaku biasa merekam saat berkencan dengan korbannya. Rekaman itu digunakan untuk mengancam korban. Kalau melawan nanti akan disebar rekaman tersebut," ujar Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Rikwanto, di kantornya.

3. Borgol dan ikat korban

Setelah melakukan hubungan intim, Nando biasanya langsung menggasak barang berharga korbannya. Pria berusia 32 tahun itu dengan sengaja mempersiapkan borgol dan mengikat korban yang tak sudah berdaya.

"Setelah kencan, wanita tersebut dirampok. Barang-barang berharga seperti handphone, uang tunai dan juga uang di dalam ATM korban diminta pelaku. Kemudian, wanita yang masih dalam kondisi telanjang tersebut tangannya diborgol dan mulutnya dilakban," kata Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Rikwanto, di kantornya.

Dari tangan pelaku, polisi menyita empat buah borgol, 2 handphone, 1 buah pisau lipat, 1 buah lakban, beberapa identitas korban, 2 cincin berlian dan 1 liontin berlian.

4. Cari mangsa berantai

Polisi masih mendalami peran mucikari yang biasa dijadikan Nando untuk memesan wanita panggilan. Korban berasal dari berbeda wilayah di sembilan lokasi antara lain Jakarta, Bogor, Bandung dan Yogyakarta. Nando sendiri tak mempunyai spesifikasi khusus untuk ke 18 korban. Namun yang paling utama adalah wanita panggilan kelas atas.

Dari satu lokasi ke lokasi yang lain, Nando bagaikan penipu berseri bagi PSK yang digarapnya satu per satu. Polisi hingga kini masih mengejar sang mucikari yang selalu dihubunginya untuk mencari korban.

"Nanti dalam waktu dekat akan diperiksa korban yang berasal dari Bandung. Untuk mengetahui mucikarinya sekaligus untuk menyelidiki korban lain yang ditipu oleh pelaku," ujar Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Rikwanto.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar